Kesetiaan Orkes Gulali

Edisi: 31/30 / Tanggal : 2001-10-07 / Halaman : 112 / Rubrik : HB / Penulis : Budiman, Irfan , Kuswardono, Arif A. ,

TEPUK tangan panjang langsung bergemuruh ketika Twilite Orchestra menuntaskan Bohemian Rhapsody. Addie M.S., sang konduktor, tak henti-hentinya menebar senyum ke segala penjuru. Aplaus panjang itu pula yang menahan gerak badannya untuk kembali memimpin orkesnya.

Dibandingkan dengan nomor-nomor yang dimainkan sebelumnya di hadapan penonton yang hadir dalam konser peringatan Sepuluh Tahun Twilite Orchestra, memang Bohemian Rhapsody yang paling menawan. Padahal, di Ballroom Gran Melia, Jakarta, Rabu malam pekan lalu itu, setidaknya 14 komposisi dimainkan Twilite Orchestra (TO), termasuk karya gres dari Ananda Sukarlan, The Last Tryst, yang dicuplik dari operanya, Flash, yang ramai ditingkahi permainan timpani.

Konser dibuka dengan Orpheus in the Underworld karya Jacques Offenbach, yang disusul oleh beberapa lagu klasik lainnya, hingga akhirnya berujung pada repertoar musik pop. Nah, pada bagian inilah lagu ciptaan Freddie Mercury itu melambungkan antusiasme penonton.

Orkestra ini…

Keywords: -

---

Foto Terkait