Megawati Dan Ham

Edisi: 31/30 / Tanggal : 2001-10-07 / Halaman : 146 / Rubrik : KL / Penulis : Lubis, Todung Muly

Todung Mulya Lubis*)
*) Praktisi hukum

NAIKNYA Megawati sebagai Presiden Republik Indone-sia seharusnya membawa harapan bagi penegakan hak asasi dan penguatan norma hukum. Ada dua alasan untuk mengatakan demikian. Pertama, Megawati sendiri pernah menjadi korban pelanggaran hak asasi manusia pada zaman pemerintahan Soeharto. Saat itu, campur tangan kekuasaan dalam pencopotan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia begitu telanjang, sehingga kita menyaksikan bukan saja Megawati terdepak, tapi beberapa warganya pun terbunuh ketika kantornya diduduki oleh aparat pemerintahan. Kedua, Megawati mempercayakan penyelesaian kudeta terhadap dirinya melalui pengadilan. Artinya, Megawati menyerahkan penyelesaian pelanggaran hak asasi terhadap dirinya melalui mekanisme hukum yang mengandaikan adanya supremasi hukum.

Nyatanya, naiknya Megawati tak membuahkan banyak optimisme. Setidaknya ada dua alasan untuk bersikap demikian. Pertama, ada kesan kuat bahwa Megawati terlalu dikelilingi oleh elite militer yang mempunyai agenda terselubung untuk tetap mengendalikan kekuasaan dengan menggunakan Megawati sebagai payung. Kedekatan Megawati dengan elite militer ini sudah cukup banyak diperbincangkan. Kedua, Megawati tak menempatkan orang-orang hukum yang andal dalam susunan kabinetnya. Malah, ada kesan Megawati meng-ulangi pengalaman Soeharto pada awal Orde Baru, saat kabinetnya terdiri atas ahli-ahli…

Keywords: -

---

Foto Terkait