Bebek Panggang Para Raja

Edisi: 17/32 / Tanggal : 2003-06-29 / Halaman : 56 / Rubrik : INF / Penulis : Gavindi, M. Insan, Purwono, Danis,

BEBEK panggang utuh itu tergolek mulus di atas piring lengkap berhias daun selada, potongan timun dan daun bawang. Dagingnya yang coklat merekah, mengeluarkan aroma yang menggugah selera. Seorang pelayan cekatan membuka lembaran kulit pancake. Lalu diatasnya diletakkan rajangan daging bebek yang masih mengepul, ditambah potongan sayuran segar dan siraman saus plum berwarna merah tua kecoklatan. Dalam gulungan kulit momo -- sebutan untuk kulit tepung itu -- hidangan bebek panggang ini siap disantap. Kelezatannya pun terbayang.

Begitulah penyajian Bebek Peking, hidangan khas Cina yang awalnya diperuntukkan bagi kalangan bangsawan. Selintas terlihat sederhana, tapi karena ini makanan kelas atas, banyak hal istimewa yang perlu diperhatikan oleh koki yang memasaknya. Menurut Vicon Mac, Operational Manager Shang Palace Restaurant, Hotel Shangri-La, cara memasak bebek itu cukup rumit. Ada metode memasak dan mengeringkan khusus untuk menghasilkan kulit luar yang berwarna karamel, renyah dan nikmat di lidah. "Perlu waktu 4-5 tahun untuk menguasai pengolahan Bebek Peking sesuai cara aslinya," tuturVicon.

Ada beberapa hal yang menandai keistimewaan Bebek Peking yang orisinil. Satu hal, meski masakan itu disajikan utuh dari paruh hingga ujung kaki hanya daging di sekitar dada yang disajikan untuk disantap. Selain itu, seperti dijelaskan Yohannes Nangoi, pengamat makanan sekaligus Presiden Direktur PT Pantja Motor, daging dada itupun hanya diirisan tipis pada permukaan, berikut sedikit lemak dan kulit…

Keywords: -

---

Foto Terkait