Yanti: "bayinya Dijual 12 Ribu Ringgit"
Edisi: 17/32 / Tanggal : 2003-06-29 / Halaman : 76 / Rubrik : INVT / Penulis : Dewanto, Eduardus Karel, ,
OROK merah itu adalah segala-galanya buat Yanti (nama samaran). Juni tahun lalu, ia rela bertaruh nyawa untuk menyelamatkan Leha, bayinya yang baru berusia seminggu, dari cengkeraman sindikat penjual bayi di Malaysia. Setelah nekat melompat dari atap dan menerobos hutan semalaman, bersama dua temannya senasib ia berhasil meloloskan diri dari tempatnya disekap di kawasan Sekama, Kuching, Malaysia.
Yanti, 23 tahun, adalah potret kebanyakan para TKW negeri ini. Perempuan dari tujuh bersaudara ini hidup di dusun terpencil di Desa Sungai Layang, Pontianak, Kalimantan Barat sana. Gubuk tempatnya tinggal hanya bisa dijangkau setelah dua jam bersampan ditambah setengah jam berjalan kaki di jalan setapak. Meronta dari kemelaratan, Yanti mengadu nasib ke negeri jiran hanya bermodalkan ijazah SD.
Berikut petikan kesaksiannya kepada wartawan TEMPO Eduardus Karel Dewanto.
Diajak siapa ke Malaysia?
Ramli yang membuatkan saya paspor di Pontianak. Dia lalu mengajak saya bertemu Ah Seng (calo TKW…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.