Sembilan Jam Di Binjai

Edisi: 32/31 / Tanggal : 2002-10-13 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Manggut, Wenseslaus , Soed, Bambang ,


SENAPAN mesin M-16, mortir, dan peluncur granat sudah ditarik pulang ke markasnya. Di jalan-jalan sudah tak ada lagi prajurit dengan wajah dicoreng-moreng. Toh, Binjai—kota kabupaten sekitar 40 kilometer ke arah barat dari Medan—belum sembuh benar. Sampai akhir pekan lalu, markas polisi yang hangus terbakar masih dipagari kawat berduri setinggi satu meter. Polisi lalu lintas belum seorang pun kelihatan berjaga di jalanan. Keluarga polisi yang mengungsi ke markas kepolisian di Medan juga belum berani kembali ke Binjai. Mereka masih takut serbuan bersenjata sembilan jam itu terulang.

Serbuan itu diawali peristiwa yang sepele. Sabtu dua pekan lalu, sekelompok pemuda merusak Toko Grace Wall di Jalan Antara, Binjai. Tim reserse polisi bertindak cepat. Selain menghalau perusuh, polisi menangkap Marwan, seorang pemuda yang disebut polisi sebagai bandar narkotik dan obat berbahaya di kota itu. Dari Marwan ini, polisi menyita sembilan butir pil ekstasi. Ketika rumah Marwan digerebek, ternyata di situ sejumlah tentara sedang berkumpul. Mereka adalah prajurit dari kesatuan Lintas Udara 100, Binjai. Cara polisi melakukan penggerebekan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?