Marsito Mertoredjo, Ketua Puja Kesuma Tanah Gayo: ”satu Peluru Untuk Satu Musuh”

Edisi: 18/32 / Tanggal : 2003-07-06 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Junaedy, Cahyo, ,


WALAU berusia 69 tahun, Marsito Mertoredjo masih bernyali penuh. Suaranya keras, lantang, laiknya para komandan di pertempuran. Awal tahun 2000 lalu, saat sekelompok orang yang disebut-sebut sebagai tentara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) membakar rumah-rumah warga di sejumlah desa di Takengon, Aceh Tengah, Marsito menggugah warga supaya bangkit melawan. Karena keberaniannya itu, ia didaulat warga duduk di posisi Ketua Organisasi Puja Kesuma Tanah Gayo, yang didirikan bersama puluhan tokoh masyarakat lainnya, setelah penyerbuan GAM itu.

Menurut Marsito, organisasi ini bertujuan menciptakan kedamaian. Ia menggalang Perlawanan Rakyat (Wanra) untuk menghadapi apa yang disebutnya pengacau keamanan. Mereka membekali diri dengan senjata rakitan aneka jenis dan handy talkie untuk berkomunikasi. Peluru tajam diperoleh dari banyak tempat, di antaranya dari Medan, Sumatera Utara.

Berikut petikan Cahyo Junaedy dari TEMPO dengan Marsito di rumahnya di Takengon dua pekan lalu.

Bisa Anda ceritakan awal mula perlawanan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?