Bimantoro, Pembangkangan, Dan Puncak Pertikaian Politik

Edisi: 20/30 / Tanggal : 2001-07-22 / Halaman : 20 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Sudarsono, Gendur , Budiyarso, Edy , Tanjung, Leanika


BAGAIKAN pesta kemenangan. Presiden Abdurrahman Wahid, yang belakangan hilang selera humornya, malam itu riang gembira. Ia tak menolak ketika diajak berduet oleh artis Dorce Gamalama untuk menyanyikan lagu Jawa, Gethuk. Sejumlah menteri yang mendampinginya, di antaranya Agum Gumelar dan Khofifah Indar Parawansa, tak kalah cerianya. Acara malam dana Yayasan Puan Amal Hayati—LSM yang memerangi kekerasan terhadap perempuan—di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis lalu itu berlangsung sampai pukul 23.00. Dalam sambutannya, seperti kembali ke asalnya, Presiden sering melempar guyonan. Ia menyinggung ihwal percepatan Sidang Istimewa MPR, yang katanya cuma perang urat saraf Amien Rais.

Semua terlihat enteng. Padahal, 19 hari lagi sejak malam itu, Presiden Abdurrahman bakal disidangistimewakan, "tragedi politik" yang hanya dialami Presiden Sukarno pada 1967 dan membuatnya tersingkir dari Istana. Dan belum ada tanda-tanda terang bahwa Presiden Abdurrahman bakal lolos dari "kepungan" lawan politiknya.

Sang lawan, orang yang disebut Abdurrahman melempar perang urat saraf, beberapa jam sebelumnya di Gedung MPR—hanya ratusan meter dari tempat Abdurrahman berdendang—baru saja mengadakan rapat dengan para ketua fraksi DPR. Amien Rais mempersiapkan kemungkinan percepatan sidang istimewa. Manuver ini dipicu oleh ketegangan yang menyelimuti Jakarta tak lama setelah Yahya C. Staquf, juru bicara Presiden, menggelar konferensi pers, Kamis siang.

Isu yang disampaikan Staquf memang lagi hot di langit Jakarta: dualisme kepemimpinan di Kepolisian RI. Kata Staquf, Presiden tegas menyatakan agar proses hukum segera diambil terhadap Jenderal Polisi Surojo Bimantoro dan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Polisi Sofjan Jacoeb. Menurut Presiden, demikian kata Staquf, telah terjadi insubordinasi (pembangkangan) yang dilakukan pejabat tinggi Polri. Keterangan Staquf diberitakan sejumlah media massa sebagai pengumuman perintah penangkapan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…