Kejarlah Rahardi Sampai Ke Laut Lepas

Edisi: 20/30 / Tanggal : 2001-07-22 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Manggut, Wens , Anom, Andari Karina , Cahyani, Dewi Rina


PERLU kerja ekstra mencari seorang Rahardi Ramelan. Kejaksaan Agung terpaksa meminta bantuan Polisi Internasional (Interpol) untuk melacak di mana mantan Menteri Perdagangan dan Perindustrian merangkap Kepala Bulog itu berada. Belum cukup, kejaksaan menebar surat ke alamat Kedutaan Indonesia di Moskow, Jerman, Amerika Serikat, dan sejumlah negara lain. Pesan: periksa setiap lokasi yang dicurigai sebagai tempat Rahardi bersembunyi. Sebuah pencarian besar dilakukan setelah Rahardi dikenai status tersangka, Selasa pekan lalu.

Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Mulyohardjo, Rahardi Ramelan terbukti memerintahkan Deputi Keuangan Bulog agar mengeluarkan dana sejumlah Rp 54 miliar pada tahun 1999. Buat apa saja? Itu yang gelap-gulita. Pertanggungjawaban tak ada. Untuk ketidakjelasan itu, Kejaksaan Agung menjerat Rahardi Ramelan dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 1971 tentang Tindak Pidana Korupsi.

Ini kasus penting. Tindakan hukum terhadap Rahardi mungkin sekali menelanjangi korupsi penggunaan dana nonbujeter Bulog "mesin uang" Orde Baru yang sudah dinikmati sejumlah petinggi negeri ini.

Dana nonbujeter itu sasaran empuk. Pemerintah Orde Baru selalu saja meluputkan pos ini dari audit lembaga keuangan negara seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Barulah ketika Soeharto lengser pada 1998, Bulog diaduk-aduk. Hasilnya?

Audit oleh BPKP pada akhir tahun 2000 menunjukkan, dari 1 Januari 1998 hingga 31 Desember 1999 saja dana nonbujeter Bulog terkuras Rp 2,9 triliun. Luar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?