Amplop Dulu, Baru Stempel
Edisi: 31/31 / Tanggal : 2002-10-06 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Tanjung, Leanika , Silalahi, Levi , Fajar W.H.
PARA wakil rakyat seperti mendadak mati angin. Setelah praktek suap untuk mengegolkan penjualan saham Bank Niaga terbongkar, para anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat sontak berubah sikap. Harga Rp 26,5 per lembar saham yang ditawarkan Commerce Asset-Berhad Holding, investor asal Malaysia, tiba-tiba langsung diamini. Padahal sebelumnya harimau-harimau parlemen galak mengaum: Niaga tak boleh dilepas kurang dari dua kali nilai bukunya.
Begitulah, kata Meilono Suwondo, anggota Fraksi PDI Perjuangan yang pertama kali menelanjangi praktek memalukan ini, ketentuan yang mensyaratkan adanya stempel Senayan dalam penjualan aset negara telah membuat amplop kian ramai berseliweran di kantong jas para wakil rakyat. Hal ini digarisbawahi Muhaimin Iskandar dari…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…