Mozaik Di Wajah Yerusalem

Edisi: 20/30 / Tanggal : 2001-07-22 / Halaman : 57 / Rubrik : SEL / Penulis : Kleden, Hermien Y. , Prabandari, Purwani D. ,


ALAN Hoffman membuka perjamuan malam itu dengan kidung lama dalam bahasa Ibrani. Bersama istri, ayah-ibu, serta kedua anaknya, ia menyanyikan harapan akan perdamaian yang diturunkan ke Israel oleh para bidadari pada hari Sabat. Meja perjamuan itu sarat oleh suasana doa dan aneka hidangan yang sulit kita temukan dalam keluarga miskin Yerusalem: anggur sebagai minuman pembuka santap malam; salad, sup ayam, beberapa hidangan daging. Semuanya dimakan dengan roti tanpa ragi. Nyonya Hoffman mempersilakan setiap tamu melangkah ke dapurnya—yang serba modern—untuk mencoba berbagai jenis masakan yang ia siapkan untuk hari Sabat.

Dari dapur rumah berwarna putih itu tak terdengar suara tetangga atau teriakan anak-anak. Lagipula, anak-anak mana yang akan menjerit dan keleleran di jalanan Yemen Moshe, kawasan tempat tinggal keluarga Alan Hoffman? Terletak di belakang Hotel King David, Yemen Moshe adalah salah satu kompleks perumahan paling mentereng di Yerusalem—ibarat Menteng di Jakarta. Memandang Yerusalem dari dapur Hoffman, siapa yang mengira bahwa setiap saat negeri itu tercabik-cabik oleh pertikaian dan aliran darah.

Siapa yang menyangka bahwa pekan lalu, tatkala Palestina dan Israel sedang membicarakan "jeda kekerasan"—dengan AS sebagai pemrakarsa—warga Palestina tengah meratapi dua remaja yang tewas di ujung senapan tentara Israel?

Jendela-jendela rumah Hoffman—ia bekerja di Jewish Agency—memang tak cukup luas memberikan panorama sesungguhnya dari Yerusalem. Di Yemen Moshe, ada sekitar 120 rumah yang tegak dalam kompleks tertutup yang mewah. Jalanan lebar dan bersih. Taman-taman asri rindang. Seperti umumnya keluarga elite Yahudi Ortodoks lainnya, keluarga itu membesarkan anak-anaknya dalam tradisi yang tipikal Ortodoks: disiplin dan jauh dari hura-hura.

Putra ketiga Hoffman yang berusia 16 tahun, misalnya, jarang nongkrong di klub atau bar. Ia mengisi waktu dengan belajar dan kegiatan pramuka. Pada Jumat malam, saat akhir pekan dimulai, anak ini berkongko dengan teman-temannya di taman atau jalan-jalan lalu kembali ke rumah untuk ritual hari Sabat serta makan malam bersama. Hari Sabtu dia isi dengan mengikuti upacara doa di sinagoge. Di Yemen Moshe, warganya dengan mudah menemukan ketenangan dan keteraturan. Sedangkan di luar kawasan elite ini, hadirlah wajah Yerusalem yang sesungguhnya: di setiap sudut kota, orang Palestina dan Israel bisa baku hantam setiap menit.

Di Kota Tua, yang ibaratnya cuma berpunggungan dengan Yemen…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…