Antara Lenso Dan Warung Pinggir Jalan
Edisi: 31/31 / Tanggal : 2002-10-06 / Halaman : 70 / Rubrik : IQR / Penulis : Dewanto, Nugroho , Arjanto, Dwi , Setiawan, Iwan
"Mari kita bergembira, suka ria bersama ."
LAGU pengiring tarian lenso itu seakan sudah menjadi lagu wajib pada pertengahan 1960-an. Dalam film Pengkhianatan G30S-PKI, yang kini tak lagi diputar, diperlihatkan bagaimana acara-acara dansa lenso itu dilangsungkan di tempat mewah seperti Istana atau Hotel Indonesia. Sedangkan di jalanan, lautan rakyat hidup dalam kemiskinan. Untuk membeli beras atau minyak tanah pun mereka harus antre.
Kontras kehidupan kaum elite dan rakyat jelata memang menjadi bumbu menjelang meletusnya tragedi G30S. Kesenjangan sosial tak cuma terjadi di kalangan sipil, tapi juga di lingkungan tentara. Tak aneh, selain kata "dewan jenderal" yang konon berniat mengudeta Presiden Sukarno, ada kata populer lain yang dipakai buat memotivasi prajurit untuk menculik para jenderal, yakni "kabir" alias kapitalis birokrat. Istilah itu lazim ditujukan pada kelompok pejabat negara yang hidup mewah layaknya pengusaha.
Dalam film Pengkhianatan G30S-PKI, seorang prajurit malah terdengar terang-terangan mengumpat, "Prajurit beli kaus singlet saja tak bisa, sedang jenderal jam dindingnya saja terbuat dari emas." Benarkah para jenderal hidup bergelimang kemewahan?
"Itu fitnah yang keterlaluan," kata Amelia Yani. Putri ketiga Jenderal Ahmad Yani itu bercerita betapa keluarga besar mereka dulu harus hidup berdesak-desakan di rumah dinas yang sempit di Jalan Lembang dan Surapati, Jakarta. "Rumah yang kami tempati itu tak ada artinya kalau dibandingkan dengan rumah dinas Menteri Panglima Angkatan Udara di Kebayoran dan Menteri Panglima Angkatan Laut, yang sekarang menjadi Wisma Elang,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…