Dr. Nabil Shaath: "tidak Ada Kata Menyerah"

Edisi: 31/31 / Tanggal : 2002-10-06 / Halaman : 117 / Rubrik : LN / Penulis : Prabandari, P.D.


KERJA pemerintah Palestina kacau-balau. Di Ramallah, Presiden Yasser Arafat dan para pembantu terdekatnya yang tengah sibuk membentuk kabinet baru dan mempersiapkan pemilu justru terkepung bak dipenjara oleh pasukan Israel. Apartemennya yang sekaligus kantornya, yang hanya terdiri empat ruang, dipenuhi lebih dari 250 orang. Tanpa makanan, air, dan listrik yang memadai, mereka masih mencoba mengendalikan jalannya pemerintahan. Mereka berjuang dengan senjata telepon, faks, dan e-mail agar terbebas dari cengkeraman pasukan Israel.

Sementara itu, di Gaza, para pejabat negeri dalam pendudukan Israel juga tak kalah sibuknya. Selain harus menghadapi berbagai serangan pasukan Israel, mereka terus melakukan lobi ke masyarakat internasional.

Menteri Perencanaan dan Kerja Sama Internasional, Nabil Shaath, seolah tak henti bekerja, dari pertemuan ke pertemuan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…