Alam Memberikan Obat
Edisi: 29/31 / Tanggal : 2002-09-22 / Halaman : 91 / Rubrik : IT / Penulis : Wiremmer, Hendriko
DUA tahun lalu, setelah berbulan-bulan mengadakan survei di hutan untuk perkebunan kelapa sawit, W.P. Winarto didera radang tulang punggung. Penyakit ini tidak kunjung sembuh meski ia telah berobat ke banyak dokter dan meminum berbagai obat kimia. Suatu ketika, sarjana pertanian itu mencoba pengobatan alami. âHanya minum empat bungkus serbuk ramuan obat alami, sakit punggung saya sembuh,â ujarnya.
Pengalaman itu akhirnya mengubah jalan hidupnya. Dari sekadar hobi bercocok tanam memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk tanaman obat, Winarto membeli lahan 1,25 hektare di Leuwiliang, Bogor, dan 500 meter persegi di Pondok Cabe khusus untuk budi daya tanaman obat. Koleksinya kini telah mencapai 250 jenis tanaman obat. Ia lantas mendirikan Yayasan Pengembangan Tanaman Obat Karyasari. Pekerjaan sebagai konsultan pertanian di Bank Indonesia ia tinggalkan untuk menekuni tanaman obat. Selain membudidayakan tanaman, Karyasari mengadakan pelatihan untuk umum dan dokter, membuka tiga klinik herbal yang dilayani delapan orang dokter, dan menggelar agrowisata tanaman obat.
Winarto tidak sendirian. Harini Bambang, koordinator komite lingkungan di Banjarsari, Cilandak, Jakarta Selatan, semula memelopori gerakan kebersihan dengan mengolah sampah warga sekitar menjadi kompos. Dengan komposnya ia telah membudidayakan 100 lebih jenis tanaman obat dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya yang sempit. Tanaman obat itu dimanfaatkan baik untuk keluarganya sendiri maupun warga sekitar.
Kini memang makin terlihat banyak orang yang tekun membudidayakan tanaman obat, meskipun hanya di dalam pot di teras rumahnya. Buku seri budi…
Keywords: -
Rp. 15.000
Artikel Majalah Text Lainnya
S
I
P