Goyangan Akbar Di Senayan
Edisi: 28/31 / Tanggal : 2002-09-15 / Halaman : 26 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Muryadi, Wahyu , Widjajanto, Fadjar W.H.
VONIS penjara bisa punya sejuta makna bagi setiap orang. Bisa berbuntut sejuta perkara bagi kita. Tapi, bagi Akbar Tandjung, takrifnya menjadi lain: jeruji terali besi tak bisa menyentuh kulit arinya barang semenit. Ia tak perlu harus langsung meringkuk masuk bui di Cipinang ataupun di Salemba. Ketua DPR ini malah bisa bebas melanglang buana. Bersama sejumlah rombongan, jika tak ada aral, Ahad kemarin Akbar bertolak ke Hanoi, Vietnam, menghadiri Konferensi Antar-Parlemen se-Dunia.
Aral agaknya segan menghadang. Sejak majelis hakim menjatuhkan hukuman, tak ada kejelasan apakah Ketua Umum Partai Golkar ini praktis akan dihambat geraknyasebagaimana terjadi untuk pelaku kriminal sekelas maling ayam. Kepastian pencekalannya ternyata simpang-siur. Para pejabat saling lempar bola panas. Barman Zahir, juru bicara Kejaksaan Agung, menyebut pihaknya tak punya kewenangan. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat juga geleng kepala. Hakim Andi Samsan Nganro balik menuding kejaksaanlah yang harusnya mencekal.
Akbar, walhasil, belum kena jerat hukum. Jangan bayangkan karir politiknya bakal gampang ditamatkan. Politisi yang berkarir sejak era Orde Baru ini memang terancam kehilangan kursinya sebagai Ketua DPR. Gerakan menggoyang Akbar di Senayan muncul seusai majelis hakim pimpinan Amiruddin Zakaria menjatuhkan vonis tiga tahun penjara baginya, Rabu pekan lalu. Hakim yakin Akbar terlibat dalam menilep uang Badan Urusan Logistik senilai Rp 40 miliar semasa menjabat Menteri Sekretaris Negara pada tahun 1999 lalu. Akbar banding dan, dengan dalih vonis itu belum berkekuatan hukum tetap, ia ngotot tetap menjabat. Apalagi masih ada…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…