Lakon Sulap Yang Menutup Layar
Edisi: 27/31 / Tanggal : 2002-09-08 / Halaman : 30 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Zulkifli, Arif , Endah W.S., Prasetya, Adi
PENTAS itu baru akan ditutup Rabu ini. Namun, bagi mereka yang rajin "menonton", adegan-adegan dalam serial lakon Akbar Tandjungkali ini berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Pusatagaknya sudah bisa ditebak sebelum pementasan berakhir. Cerita berjalan mulus tanpa hambatan berarti, mengikuti skenario yang sejak awal disiapkan petinggi Golkar: bahwa penggunaan dana Bulog Rp 40 miliar tak sedikit pun mampir ke kas partai tersebut. Akbar boleh saja bersalah karena salah urus dalam menyalurkan dana untuk program pembagian sembilan bahan pokok (sembako) melalui Yayasan Raudatul Jannah. Tapi Partai Golkar putih bersih. Lalu, layar diturunkan. Lampu panggung dimatikan.
Jika ini semua terjadi, inilah antiklimaks drama kasus Bulog II yang melibatkan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung. Keyakinan banyak orang bahwa uang itu dipakai untuk membiayai kampanye Golkar menjelang Pemilu 1999 lalu sulit dibuktikan peng-adilan. Kepercayaan bahwa Yayasan Raudatul Jannah hanya lembaga jadi-jadian untuk menutupi dusta Golkar juga tergilas. Bukan cuma karena pengadilan tak serius menuntaskan kasus ini, tapi juga lantaran sejumlah barang bukti telah "dipermak" agar mengakui skenario Akbar Tandjung.
Sepintas, sejumlah dokumen memang mendukung cerita tentang yayasan itu. Cek, laporan keuangan, rekening koran, kesaksian di pengadilan, semua mendukung jalannya cerita. Tapi, "Saya yakin bukti yang sebenarnya sudah dimusnahkan," kata Trimoelja D. Soerjadi, pengacara bekas Kepala Bulog Rahardi Ramelan, seteru Akbar sekaligus terdakwa lain kasus ini.
Jejak ke arah pengaburan dokumen yang dibawa ke pengadilan bisa ditelusuri. Ambil contoh tentang cek Rp 10 miliar yang dicairkan pada 2 Maret 1999. Fakta yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…