Sabar, Duit Segera Tiba
Edisi: 17/30 / Tanggal : 2001-07-01 / Halaman : 116 / Rubrik : EB / Penulis : Pudj, Hadriani Hartono , Bramantyo, Ardi , Z., Redy M.
ORANG Yogya, yang biasanya sabar dan halus, ternyata bisa juga naik pitam. Soalnya, yang membuat darah naik ke kepala adalah duit miliaran rupiah yang berkaitan dengan perut ribuan orang. Dua pekan lalu, kemarahan orang Kota Gudeg itu tecermin dari ancaman pemerintah daerahnya untuk tidak menaikkan gaji pegawai negeri sipil seperti digariskan pemerintah pusat. Maklum, anggaran mereka terlalu pas-pasan untuk bisa mengikuti keputusan baru Jakarta yang berlaku surut, menaikkan gaji pegawai negeri terhitung sejak Januari 2001.
Dihitung-hitung, anggaran daerah pemda Yogyakarta untuk tahun 2001 bisa tekor Rp 98,3 miliar bila harus membayar kenaikan gaji pegawai. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan bahwa sebetulnya pihaknya oke saja dengan kenaikan gaji pegawai jika pe-merintah pusat mau membayarnya. "Biarpun sampai 10 kali lipat tidak masalah asal APBN bisa membayar. Pembayaran gaji itu kan kewajiban pemerintah pusat," kata Sultan.
Lalu, apa masalahnya? Kenyataannya, permintaan dana cadangan (kontijensi) sebesar Rp 142 miliar yang diajukan ke pemerintah pusat sejak Maret lalu hingga kini belum mendapat tanggapan. Sehingga, jangankan menaikkan gaji hingga 14 persen, pertengahan tahun ini pun Pemda Yogya sudah kesulitan membayar gaji pegawainya.
Semua kesulitan itu, menurut Wakil Ketua DPRD DI Yogyakarta, Nur Achmad Affandi, disebabkan oleh pembengkakan jumlah pegawai lantaran pelimpahan dari instansi pusat ke daerah. Sebelum pelimpahan, jumlah pegawai di kota pelajar itu cuma 5.200 orang. Tapi, begitu semua aset pusat berikut pegawainya dilempar ke daerah senyampang pelaksanaan otonomi, jumlah pegawai melar dua kali lipat hingga hampir 10.000 orang. Buat provinsi yang cuma mendapat dana alokasi umum (DAU) Rp 110 miliar itu, tambahan ribuan mulut yang mesti diberi makan itu terasa berat. Maka,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…