'disclaimer' Untuk Aset Bppn

Edisi: 18/30 / Tanggal : 2001-07-08 / Halaman : 129 / Rubrik : EB / Penulis : Taufiqurohman, M. , Tanjung, Leanika , Lebang, Tomi


KADO selamat datang untuk Ketua BPPN yang baru, I Putu Gde Ary Suta, sungguh tidak menyenangkan. Audit yang dilakukan kantor akuntan Hans Tuanakotta Mustofa terhadap BPPN, kabarnya, kembali menghasilkan opini disclaimer (tanpa opini). Kondisi ini tak berubah dari tahun lalu. Banyak temuan dalam audit yang menunjukkan betapa aset yang dikuasai BPPN keropos, tanpa isi. Pendek kata, hasil audit itu bak suara gong yang kembali menegaskan bahwa aset-aset yang dikelola BPPN selama ini ternyata pepesan kosong belaka.

Hal itu tak ubahnya antiklimaks terhadap ambisi pemerintah yang mengandalkan aset tersebut untuk pemulihan ekonomi. Bagaimana tidak. Nilai buku aset boleh setinggi Rp 540 triliun—seperti kata Menteri Keuangan Rizal Ramli—tapi nilai riilnya jauh di bawah itu. Kalangan dalam BPPN memperkirakan, tingkat pengembalian aset, setelah dijual, mencapai 40 persen. Tapi mereka yang pesimistis menduga recovery rate-nya hanya sekitar 20 persen.

Tak pelak lagi, hasil audit kantor akuntan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…