Burhanuddin Abdullah: "meski Waktunya Pendek, Saya Ingin Berbuat"
Edisi: 18/30 / Tanggal : 2001-07-08 / Halaman : 132 / Rubrik : EB / Penulis : Fibri, Rommy
"Walaupun besok akan kiamat, jika ada biji kurma di tangan, tanamlah."
KALIMAT yang bersumber dari hadis Nabi Muhammad saw. ini rupanya menjadi pegangan hidup Burhanuddin Abdullah. Hadis ini jugalah yang di-pakainya untuk menjawab pertanyaan banyak orang ihwal kesediaannya menerima jabatan Menteri Koordinator Perekonomian dalam kabinet yang umurnya tinggal menghitung hari itu. "Meskipun waktunya pendek, saya ingin berbuat," kata pria kelahiran Garut, 10 Juli 1947 ini.
Banyak orang, termasuk dirinya, tidak menyangka ia bakal menduduki kursi Menteri Koordinator Perekonomian menggantikan Rizal Ramli, dua pekan lalu. "Beyond my expectation (di luar harapan saya)," kata mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia itu.
Tetapi, begitu ia dipilih duduk di kursi itu, banyak orang mulai mafhum. Pengalaman pria yang mengaku belum memiliki rumah tinggal sendiri itu dalam berhubungan dengan lembaga keuangan dunia, IMF, sangat diperlukan pemerintah. Master ekonomi dari Michigan State University ini dari 1989 sampai 1990 pernah menjadi staf fixed-term di IMF. Kemudian, tahun 1990-1993, di lembaga yang sama ia menduduki kursi asisten direktur eksekutif.
Sebelum akhir minggu ini, tim dari IMF memang kembali akan mengunjungi Jakarta. Toh, dalam waktu jabatannya yang mungkin singkat, apa yang bisa dilakukannya? Mungkinkah kunjungan IMF itu bisa segera diikuti dengan kucuran pinjaman US$ 400 juta yang tertunda-tunda itu? Kepada Rommy Fibri, Hartono, Nugroho Dewanto, dan fotografer Awaluddin dari TEMPO, Menko Perekonomian Burhanuddin Abdullah di kantornya, Jumat (29/6) malam, bertutur tentang program-program perbaikan ekonomi, termasuk perbaikan hubungan dengan IMF. Berikut ini petikannya.
Setelah Anda menduduki kursi Menteri Koordinator Perekonomian, perundingan dengan IMF kelihatan lancar kembali. Apakah ini ada kaitannya dengan pengalaman Anda di IMF?…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…