Serangan Balik Gus Dur
Edisi: 16/30 / Tanggal : 2001-06-24 / Halaman : 17 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,
PEPATAH lama mengatakan, "Mereka yang hidup di rumah kaca janganlah melempar batu." Para wakil rakyat yang punya sejarah terlibat kegiatan kolusi masa lalu agaknya lupa dengan petuah ini. Saking asiknya melempar tuduhan korupsi kepada Presiden Abdurrahman Wahid, mereka lupa bahwa lawan politiknya dapat melempar balik. Apalagi pelontar yang digunakan bukan sembarangan. Baharuddin Lopa, yang di masa Orde Baru pun dikenal rajin membasmi korupsi, kini menjadi Jaksa Agung. Dan, begitu dilantik, ia langsung bergerak.
Tak kurang dari Akbar Tandjung, Ketua DPR, akan diperiksa. Begitu juga Arifin Panigoro, yang kini menjadi ketua fraksi partai terbesar di MPR. Bahkan tujuh konglomerat yang sempat dikabarkan dekat dengan Presiden Abdurrahman Wahid dan lolos dari jerat Marzuki Darusman pun kini dibidik kembali. Demikian pula Nurdin Halid, tokoh Golkar Sulawesi Selatan yang lolos dari jerat hukumnya di masa lalu, kini diproses lagi.
Barangkali pendapat bahwa pemberantasan korupsi tak mungkin terjadi tanpa kehadiran kompetisi politik ada benarnya. Setidaknya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.