Beberapa Jam Di Tanah Buangan

Edisi: 24/31 / Tanggal : 2002-08-18 / Halaman : 52 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Gaban, Farid


Halida Nuriah Hatta tak pernah melupakan peristiwa itu. Ia masih 14 tahun waktu itu. Beberapa saat setelah menghadiri Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) di Irian Jaya, 1969, ayahnya mengajak menengok Digul alias Tanah Merah, tempat Bung Hatta dibuang Belanda 34 tahun sebelumnya. Hari itu bersama kakaknya, Meutia, ibu dan ayahnya, Halida mengunjungi "Gulag Indonesia" itu dalam sebuah lawatan singkat, hanya beberapa jam.

Begitu kaki Halida menjejak tanah, udara terasa lembut dan manis—masih seperti 40 tahun yang lalu. Matahari bulan Agustus berkilau di atas sungai keruh. Alam Digul hampir tak berubah, seperti tak pernah tersentuh tangan. "Betapa tertinggalnya daerah ini, masih seperti ketika Ayah ditahan dulu," kata Halida, menirukan ucapan Bung Hatta.

Kunjungan pendek itu, tak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…