Sebuah Penjara Tak Bertepi

Edisi: 24/31 / Tanggal : 2002-08-18 / Halaman : 54 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Gaban, Farid


PONDOK kayu beratap seng itu telah roboh, tiada bekasnya lagi. Dari reruntuhan batu fondasi kini tumbuh kampung kecil, agak minggir ke utara kota. Tak berbeda dengan kampung-kampung lain di Tanah Merah, kumpulan rumah di Sokanggo itu berkelompok bagai sarang lebah, dipisahkan belukar tak terurus atau lorong-lorong ke arah kali.

Sedikit di luar kampung, angin seperti mendesis, matahari berkilau pada sungai besar yang airnya kini kecokelatan. Udara terasa lembut dan segar. Mestinya semanis itu pula enam atau tujuh puluh tahun lalu ketika tempat ini menjadi salah satu pusat perhatian dunia. Agak di kejauhan, asap membubung dari atap rimba-gelap yang dibakar….

Di tempat itulah, dulu, setiap sore selepas asar, Mohammad Hatta menanam sayur atau belajar bertukang, ditemani es jeruk lemon kesukaannya. Di kampung itu pula, mungkin di sebuah pojok yang kini dijejali kandang ayam, tokoh pergerakan Indonesia ini menghabiskan waktunya dengan melahap buku-buku filsafat, menggali kembali pelajarannya sebagai mahasiswa di Belanda, sekaligus mengusir kebosanan yang mematikan.

Inilah Digul atau Tanah Merah, nama yang pada zamannya menyebarkan horor yang menggentarkan. Dataran terpencil di udik Papua itu dibangun penguasa Hindia Belanda, Gubernur Jenderal De Graeff, pada awal 1927, sebagai tempat buangan tahanan politik, yang dikurung rimba dan paya-paya kaya nyamuk. "Dunia" terdekat yang bisa dijangkau dari Digul kala itu hanyalah Tual—kota pelabuhan kecil di Maluku—yang membutuhkan 50 jam pelayaran dengan kapal motor.

Kalau mau melarikan diri, pilihan terbaik yang lain adalah Kepulauan Thursday, Australia. Tapi untuk itu orang harus menghilir 455 kilometer sepanjang Sungai Digul yang penuh buaya, lalu melintasi Selat Torres yang terkenal buas. Kalaupun berhasil, besar kemungkinan mereka akan ditangkap polisi Australia untuk dikembalikan ke Digul.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…