Bara-bara Batu Bara Sangatta

Edisi: 24/31 / Tanggal : 2002-08-18 / Halaman : 118 / Rubrik : EB / Penulis : Adi, I G.G. Maha , Redy M.Z., Rusman


TERCAPAI sudah niat Noke Kiroyan, Direktur Kaltim Prima Coal. "KPC sudah beroperasi dengan efisien di tangan kami dan akan tetap begitu," katanya kepada TEMPO beberapa waktu lalu. Sejak akhir Juli lalu, perusahaan yang mengeduk batu bara di Sangatta, Kalimantan Timur, ini sudah menepati janjinya untuk mengalihkan 51 persen sahamnya, tapi divestasi ini tetap akan membuat KPC sebagai pemegang porsi saham terbesar.

Kok bisa? Rupanya, 51 persen saham yang dialihkan itu—nilainya US$ 419 juta—tak mengalir seluruhnya ke tangan pemerintah daerah seperti yang selama ini diminta. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro, yang mengumumkan keputusan besar itu, mengatakan bahwa pemerintah pusat membagi saham itu menjadi dua. "Untuk daerah 31 persen dan 20 persen untuk BUMN," ujarnya dengan berseri-seri. Tak mengherankan bila Purnomo merasa girang. KPC adalah harta menggiurkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…