Megawati Tinggal Selangkah Lagi

Edisi: 15/30 / Tanggal : 2001-06-17 / Halaman : 20 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Sudarsono, Gendur , Prasetya, Adi , Budiyarso, Edy


DITERPA angin perubahan politik yang kencang, Megawati Sukarnoputri kini terbang tinggi di angkasa, meninggalkan "kakaknya", Presiden Abdurrahman Wahid. Usaha Abdurrahman merangkul lagi "sang adik" sia-sia saja. Bujuk rayu, janji-janji, dan bahkan gertakan yang dilancarkan Presiden dalam beberapa pekan terakhir seolah tidak mempan. Megawati malah semakin jauh ketika ia melempar pesan: siap menjadi presiden lewat Sidang Istimewa MPR yang digelar 1 Agustus mendatang.

Bagi Presiden Abdurrahman Wahid, perhelatan itu boleh jadi akan mengakhiri jabatannya. Di situ, laporan pertanggungjawabannya bakal diminta. Dan kalau laporan itu ditolak oleh mayoritas dari 700 anggota MPR, Abdurrahman akan dilengserkan dari kursi presiden. Wajar kalau kalangan Partai Kebangkitan Bangsa, pilar penyokong Presiden, berusaha agar sidang istimewa itu diurungkan. Kata mereka, jika Abdurrahman dijatuhkan oleh para anggota majelis, bukan tidak mungkin huru-hara akan terjadi.

Tapi tak semua orang percaya kepada ancaman terselubung itu. Wakil Presiden Megawati justru optimistis sidang istimewa bakal berlangsung aman, tanpa kerusuhan. Pernyataan ini disampaikannya kepada para pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang menemuinya di Istana Wakil Presiden, Kamis pekan lalu. Menurut Haryadi B. Sukamdani, ketua umum organisasi itu, Megawati juga memberikan harapan, pada hari ulang tahun ke-56 RI, 17 Agustus mendatang, gonjang-ganjing politik sudah usai.

Sebelum menerima Haryadi dan kawan-kawan, pada hari yang sama, Megawati juga melakukan "manuver halus". Wakil Presiden ogah menghadiri rapat kabinet. Ia memilih membuka pameran lingkungan hidup di Jakarta Convention Center. Padahal, kata Marsillam Simandjuntak, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia yang masih merangkap jabatan sebagai Sekretaris Kabinet, mestinya sidang kabinet…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…