Keanehan Di Perusahaan Prajogo Lainnya

Edisi: 15/30 / Tanggal : 2001-06-17 / Halaman : 58 / Rubrik : INVT / Penulis : Wicaksono , Hartono, Bektiati, Bina

KASUS PT Musi Hutan Persada hanya satu yang diperkirakan akan menjerat konglomerat Prajogo Pangestu. Raja hutan yang satu ini (nomor dua hanya dari Bob Hasan) memiliki puluhan perusahaan pemegang hak pengusahaan hutan (HPH) dan hutan tanaman industri (HTI). Berdasar penelusuran tim investigasi Departemen Kehutanan, perusahaan-perusahaan itu juga tak luput dari sejumlah kejanggalan yang bermuara pada kerugian negara lebih dari Rp 505 miliar atau Rp 0,5 triliun. Berikut ini adalah sebagian dari padanya.

Penyelewengan Hak Pengusahaan Hutan (HPH)
=========================================

1. PT Industries et Forest Asiatiques (IFA)
Lokasi operasi: Riau dan Jambi
Luas: 248.100 ha
Keanehan:
* Beroperasi hanya dengan izin sementara, yaitu surat Menhut No. 608/Menhut/IV/93, yang berlaku dua tahun.
* Audit hutan tidak absah karena dilakukan oleh perusahaan satu kelompok, bukan auditor independen.
* Penetapan target tebang tahunan tidak sesuai dengan survei potensi riil hutan.
* Penebangan pohon tak se-suai dengan aturan (diameter batang belum cukup besar sesuai dengan SK Dirjen Penebangan Hutan).
* Pada 1997-2000 tidak melaporkan 21.930 meter kubik kayu produksi, sehingga merugikan negara Rp 1,083 miliar dan US$ 196.720 karena berkurang-nya setoran provisi sumber daya hutan dan dana reboisasi.

2. PT Rokinan Timber Corporation
Lokasi operasi: Riau
Luas: 58.015 ha
Keanehan:
* Sebagian besar area hutan berada di kawasan hutan lindung (melanggar PP No. 28/1985, Undang-Undang No. 41/1999).
* Uji amdal dilakukan oleh pihak yang tidak independen, yaitu oleh PT Binareka Alam Lestari, yang masih dalam kelompok Barito.
* Jumlah…

Keywords: -

---

Foto Terkait