Pekerjaan Rumah Masih Menumpuk

Edisi: 14/30 / Tanggal : 2001-06-10 / Halaman : 158 / Rubrik : KL / Penulis : Basri, Muhammad Ch


Muhammad Chatib Basri *)
*) Kandidat doktor ekonomi di Australian National University, Canberra

PEKAN lalu, di media massa kita membaca keterangan Menteri Koordinator Perekonomian tentang adanya beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam ekonomi Indonesia. Rizal Ramli menunjuk dua hal: nilai tukar yang merosot dan kenaikan suku bunga. Saya kira saat ini kita memang berada dalam kondisi yang amat serius. Benar, Menko Perekonomian juga memberi beberapa indikator yang menunjukkan adanya perbaikan ekonomi, tetapi itu tidak cukup untuk menenteramkan kita. Paling tidak, ada soal jangka pendek dan jangka menengah yang kita hadapi. Yang pertama adalah soal defisit APBN, dan yang kedua soal perbankan.

Pemerintah memang telah mengajukan revisi APBN. Pilihan yang tersedia untuk membiayai defisit anggaran tidaklah banyak. Kebijakan cetak uang tidak dimungkinkan, sementara peningkatan sisi penerimaan sulit diharapkan terjadi dalam waktu pendek. Satu-satunya instrumen yang berada di bawah kendali pemerintah adalah PPn. Tak mengherankan jika kemudian pilihan inilah yang diambil. Penerimaan dari privatisasi BUMN sulit diharapkan dalam situasi yang seperti…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…