Dekrit Presiden: Tni Diuntungkan?

Edisi: 13/30 / Tanggal : 2001-06-03 / Halaman : 63 / Rubrik : KL / Penulis : Lowry, Robert , ,


Robert Lowry *)
*) Letkol (Purn.) dari AD Australia, penulis buku The Armed Forces of Indonesia, dan alumni Seskoad, Bandung

SEMENJAK pencopotan Letnan Jenderal Agus Wirahadikusumah sebagai Panglima Kostrad, awal tahun lalu, Presiden Abdurrahman Wahid makin gencar berusaha mengikat TNI untuk mempertahankan kedudukannya. Dengan langkah gesit seperti itulah dia selamat dari sidang tahunan MPR 2000 setelah berjanji membagi wewenang kepresidenan dengan Wakil Presiden Megawati.

Kompromi tersebut ternyata hanya bertahan beberapa minggu karena Gus Dur membentuk kabinet baru tanpa masukan berarti dari Wakil Presiden atau pemimpin partai politik besar yang lain. Makin lama makin tampaklah ketidakkompakan antara Presiden dan wakilnya, pemerintah, serta parlemen. Puncaknya adalah pencetusan memorandum pertama oleh DPR, awal Februari lalu.

Pelbagai cara kemudian dilakukan Gus Dur dan kubunya untuk melawan usaha merongrong kedudukannya, dari memecat Kepala Kepolisian RI, menyangkal kebenaran dalam kasus Buloggate dan Bruneigate, menolak hak DPR untuk mengeluarkan memorandum, menolak hak MPR menurunkannya sebelum tahun 2004, mengeluarkan ancaman untuk menggerakkan massa, memperingatkan bahaya terpecahnya negara, menyatakan perlunya mempercepat pemilu, dan yang paling mutakhir adalah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…