Kritik Rasisme Lewat Tanduk Kerbau

Edisi: 21/31 / Tanggal : 2002-07-28 / Halaman : 60 / Rubrik : SR / Penulis : Suyono, Seno Joko , ,


"SAYA melihat kodok di Pasar Pathuk, Yogya. Bentuk kodok yang telanjang menggugah asosiasi, ingatan, dan pikiran saya tentang kematian, kelahiran, korban kekerasan, seks, kehidupan manusia yang tertekan politik…."

Enam tahun lalu, dalam sebuah wawancara dengan F.X. Harsono, Mella Jaarsma menceritakan perkenalan pertamanya dengan kodok. Ia kemudian jatuh cinta pada kodok dan menggunakannya sebagai medium ekspresi seni rupa. Dalam sebuah pameran bertajuk Think It or Not pada tahun 1997 di Yogya, ia menggelar seri foto: kodok-kodok yang telah dikuliti. Kodok-kodok itu menimbulkan asosiasi seperti janin atau orok manusia.

Setahun kemudian, Mella Jaarsma pun memperoleh pemaknaan lain atas kodok. Sebulan setelah tragedi Mei 1998, tepatnya 3 Juli 1998, ia menggelar pertunjukan unik di sepanjang Malioboro, Yogya, yang berjudul Pribumi. Tampak tujuh orang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…