Sidang Istimewa Menunggu

Edisi: 12/30 / Tanggal : 2001-05-27 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Anom, Andari Karina , Manggut, Wens


PRESIDEN Abdurrahman Wahid kian tampak sendirian. Selasa siang pekan lalu, ketika ia tiba di Bandara Halim Perdanakusumah dari lawatan ke Thailand, tak satu pun anggota kabinet datang menyambut. Wakil Presiden Megawati Sukarnoputri pun memilih pergi ke luar kota. Sehari sebelumnya, Mega bahkan melansir pernyataan yang makin memperlihatkan sikapnya untuk "meninggalkan" Mas Dur.

Ucapan Mega itu, seperti ditirukan Ketua Pemuda Muhammadiyah Najamuddin Ramly, usai diterima di Kantor Wapres, Senin pekan lalu, begini: "Setelah memorandum kedua, sidang istimewa tak lagi bisa dihentikan. Dengan begitu, politik dagang sapi, kompromi politik, dan sebagainya yang dibicarakan di luar itu inkonstitusional.'' Inilah kalimat Mega yang paling berterus terang dibanding pernyataan sebelumnya yang selalu bersayap.

Keesokan harinya, di depan ribuan massa pengikutnya pada acara Rapat Akbar Hari Ulang Tahun PDI-P ke-28 di Pekanbaru, Riau, pernyataan Mega bahkan merangsek lebih jauh. "Ketua Umum PDI-P satu saat harus jadi presiden, meskipun pada 1999 lalu turun pangkat jadi wapres," ujarnya. Selain itu, ia juga menegaskan sikapnya menolak gagasan percepatan pemilu, seperti yang santer diembuskan kalangan pendukung Presiden.

"Ini sudah masuk tahap perang terbuka," kata seorang pengurus teras PDI-P dari faksi "DPP lama" dengan nada khawatir. Lobi gencar Ketua Umum PKB, Matori Abdul Djalil, terhadap para pengurus teras PDI-P termasuk Mega selama ini diakuinya kandas sudah. Indikasi dari fase "perang terbuka" ini terlihat dari nada galak Sekjen PKB Muhaimin Iskandar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?