Sucipto: "mega Kecewa Pada Gus Dur"
Edisi: 12/30 / Tanggal : 2001-05-27 / Halaman : 41 / Rubrik : WAW / Penulis : Sutarwiyono, Adi
SUCIPTO dikenal sebagai pemimpin teras Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang paling loyal kepada Megawati Sukarnoputri. Jabatan formalnya adalah sekretaris jenderal partai itu. Tapi karena kedekatannya, tak pelak ia juga menjadi "juru bicara" Megawati yang paling akurat.
Seperti para pemimpin PDI-P yang lain, baik di pusat maupun daerah, Sucipto memperoleh posisi berkat kesetiaan yang besar kepada Mega dalam masa-masa yang paling sulit. Pada dasawarsa 1990, Soeharto dan Orde Baru yang masih di puncak mencoba secara sistematis merongrong kepemimpinan Mega atas partai berlambang banteng itu. Dan Sucipto adalah salah satu ujung tombak Mega dalam pertempuran.
Pada 1994, Sucipto menjadi rival Latief Pudjosakti (almarhum, kandidat yang direstui pemerintahan Soeharto) dalam memperebutkan kursi Ketua Dewan Pengurus Daerah Jawa Timur-salah satu daerah pemilihan terpenting. Dalam perebutan yang berlangsung ricuh dan panas itu, Sucipto menang. Tapi Soeharto membalas dengan tekanan yang kian besar yang berujung pada penyingkiran Megawati. Semua telah menjadi sejarah. Penyingkiran itu memuncak dalam perlawanan besar di Jakarta-Peristiwa 27 Juli.
Lahir di Trenggalek, Jawa Timur, lelaki berusia 56 tahun ini tetap berkukuh berpihak pada Mega hingga kini. Lulusan Institut Teknologi Surabaya itu bahkan disebut-sebut sebagai calon kuat yang akan menggantikan Megawati sebagai ketua partai kelak.
Ketika kondisi politik di Indonesia sedang mendidih seperti sekarang, Sucipto tetap dengan dingin membela "Mbak"-yang sekarang berada di tengah-tengah lampu sorot karena dukungannya untuk Sidang Istimewa MPR guna menggusur Presiden Abdurrahman Wahid.
Tapi, sikap loyal Sucipto kepada Mega bukan jaminan posisi kuat dan jalan mulus. Di Jawa Timur, pria dengan tatapan mata sayu ini mendapat banyak tentangan dari cabang-cabang PDI-P di daerah. Menurut mereka, Sucipto suka "main kayu" dan hanya mengangkat orang-orang yang dipercaya.
Apa yang dipikirkan dia sebenarnya? Berikut ini adalah petikan wawancara Adi Sutarwiyono dari TEMPO dengan Sucipto, pekan lalu. Dalam kaitan dengan Mega, Sucipto yang juga Wakil Ketua MPR ini memilih mengutip kata-kata Mega semirip mungkin dengan pernyataan aslinya. Mantan pengurus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu tampaknya berusaha menggunakan apa yang diucapkan Mega untuk patokan bersikap sebagai petinggi PDI-P.
Belakangan ini PDI Perjuangan aktif di depan, seperti memprakarsai pertemuan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…