Sinema Indonesia Baru: Sebuah Daya Hidup
Edisi: 12/30 / Tanggal : 2001-05-27 / Halaman : 64 / Rubrik : LAY / Penulis : Chudori, Leila S. , ,
MEREKA adalah peniup roh ke dalam tubuh perfilman Indonesia yang telah mati suri begitu lama. Di masa lalu, saya menyebutnya "The New Kids on the Block" (TEMPO, 7 Desember 1998). Kata "new" tentu saja sudah mulai usang karena di dalam kurun waktu tiga tahun, sebagian dari mereka sudah menghasilkan karya-karyanya yang baru, sementara di belakangnya sudah bertumbuhan belasan sineas angkatan yang lebih muda lagi. Sutradara Garin Nugroho menyebutnya sebagai Generasi Multimedia, yaitu generasi yang nyaman untuk membuat film iklan, klip video, film dokumenter sekaligus film layar lebar. Beberapa rekan menyebutnya sebagai Sineas MTV karena mereka lahir pada periode ketika budaya pop ala MTV tengah mendominasi gaya hidup dan cara berpikir mereka.
Seorang sineas mengatakan, film Indonesia sudah lama mati ketika film Langitku Rumahku diturunkan dari bioskop karena penonton yang terlalu minim. Secara resmi, film Indonesia resmi dimakamkan pada tahun 1993, ketika akhirnya Festival Film Indonesia ditiadakan. Setelah "kematian" resmi itu, toh masih ada Garin Nugroho, yang memproduksi film Bulan Tertusuk Ilalang, dan N. Riantiarno dengan Cemeng 2005.
Tetapi, film Kuldesak (1998) karya kwartet Mira Lesmana, Nan T. Achnas, Riri Riza, dan Rizal Manthovani dapat dianggap sebagai pelopor sineas muda yang berupaya membangkitkan perfilman Indonesia. Kenapa Kuldesak? Keempat sutradara ini bukannya menggebrak dunia sinema dari segi pemikiran ataupun visualisasi. Mereka sendiri mengaku, bahkan dari segi format pun, mereka terinspirasi oleh trilogi The New York Stories (Martin Scorsese, Francis Ford Coppola, dan Woody Allen). Dari segi pengucapan dan visualisasi, sebagian segmen film itu jelas dipengaruhi karya Quentin Tarantino. Dari segi penuturan, mereka melakukan dekonstruksi keutuhan sebuah cerita sehingga begitu banyak media massa yang segera teringat pada Jean-Francois Lyotard. Grand recit atau dongeng besar itu telah hancur. Kini yang hidup adalah serpihan-serpihan kisah kecil yang tak bisa disatukan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…