Awas Ada Bom. Silakan Datang

Edisi: 12/30 / Tanggal : 2001-05-27 / Halaman : 109 / Rubrik : SUP / Penulis : Mathari, Rusdi


JANGAN ke Indonesia. Di negara itu kerusuhan siap meledak tak terduga, orang saling bunuh, amuk massa membakar toko dan rumah. Demonstrasi sewaktu-waktu muncul, dan kota pun menjadi ajang huru-hara.

Tak sepenuhnya pernyataan itu salah. Tapi tak di seluruh Indonesia dan tak setiap waktu terjadi peristiwa seperti yang digambarkan itu. Dan kalau ada yang menduga bahwa dengan demikian dunia yang berkaitan dengan hiburan di Indonesia merosot omzetnya, harap kaget sedikit. Tanpa digembar-gemborkan, ternyata dunia pariwisata Indonesia mulai membaik. Paling tidak menurut statistik Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Cobalah tengok angka-angka ini. Dulu, di awal krisis 1998, jumlah wisatawan--asing dan domestik--anjlok sampai hanya tinggal 4 juta orang, dari semula lebih dari 5 juta orang. Tapi, setahun kemudian, jumlahnya perlahan naik sampai tiga persen, dan terus bertambah. Tahun lalu, jumlah wisatawan tercatat mencapai 5 juta orang, atau hampir sama dengan jumlah turis ketika belum digoyang krisis ekonomi.

Memang, angka peningkatan ini tak mengesankan, terutama peningkatan jumlah wisatawan asing. Apalagi jika dibandingkan dengan laporan World Tourism Organization (WTO> tahun 2000. Menurut laporan itu, sekitar 700 juta wisatawan asing beterbangan ke segala penjuru dan sebagian besar melancong ke kawasan Asia-Pasifik di tahun itu. Tapi yang hinggap di Indonesia hanya kurang dari satu persennya. Cuma, angka satu persen itu, ternyata punya arti: dengan hanya satu persen itu, pendapatan dari sektor pariwisata meningkat.

Tapi benarkah statistik di kantor pemerintah itu? Jangan-jangan ini cuma laporan seperti di masa lalu, sekadar untuk menyenangkan bapak-bapak birokrasi. Coba kita cek ke lapangan. Yang erat berkaitan dengan pariwisata adalah hotel. Apa yang terjadi? Belakangan ini tingkat hunian hotel naik, rata-rata 20 persen. Lalu, apa kabar biro-biro pariwisata? Jawaban yang diperoleh adalah senyuman para pengelolanya: paket-paket wisata yang mereka selenggarakan mulai mendapatkan pembeli. Disodorkanlah bukti: Expo Holiday 2001, ajang promosi wisata yang digelar tiga hari di Jakarta beberapa waktu lalu, total membukukan sekitar 900 transaksi. Memang, transaksi masih berbau wisata klasik…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
TEMPO DAN DUNIA YANG BUNDAR
1991-03-09

Pada ulang tahun ke-20, tempo menerbitkan edisi khusus yang menampilkan "duta-duta" tempo yang berhubungan dengan…

P
PESTA, PRESTASI DAN BISNIS
1989-08-26

Sea games xv di kuala lumpur dari 20 agustus 1989 s/d 31 agustus 1989. diikuti…

M
MEREKA YANG TERBAIK
1989-09-09

Sea games xv di kuala lumpur, dengan indonesia menjadi juara umum. nurul huda & eric…