Amerika Serikat, 'the Untouchable'?

Edisi: 19/31 / Tanggal : 2002-07-14 / Halaman : 124 / Rubrik : LN / Penulis : Prabandari, Purwani D. , ,


RAPAT Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Rabu lalu sangat menegangkan. Bagaimana tidak. Di hari itulah untuk ketiga kalinya diputuskan apakah misi penjaga perdamaian PBB di Bosnia akan dilanjutkan. Pasalnya, Amerika Serikat mengancam akan memveto upaya perpanjangan misi PBB di Bosnia jika tuntutannya tidak dipenuhi.

AS ingin agar warganya yang terlibat dalam misi perdamaian PBB tidak tersentuh oleh Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court—ICC). "Ketika AS bekerja membawa perdamaian ke seluruh dunia, diplomat dan/atau tentara kami bisa saja diseret ke pengadilan. Itu sangat menyusahkan," ujar Presiden AS George W. Bush, menjelaskan alasannya.

Ironis, memang. Manakala orang mengakui ICC sebagai simbol kemenangan hak asasi manusia, AS justru mengganjal wadah penegak keadilan itu. Duta besar AS di PBB mengerahkan segenap kemampuan diplomasinya untuk memveto perpanjangan mandat Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB.

AS akhirnya gagal memaksakan kehendaknya tentang kekebalan warganya yang terlibat dalam pasukan helm biru PBB itu dari ICC. Mayoritas anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk sekutunya, Inggris, menolak gagasan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…