Setelah 'pak Turut' Tak Lagi Manut
Edisi: 10/30 / Tanggal : 2001-05-13 / Halaman : 12 / Rubrik : MON / Penulis : Zulkifli, Arif , ,
UNTUK sementara, keramaian di Senayan usai sudah. Jalan-jalan kembali normal seperti sediakala. Unjuk rasa mereda. Memang, pagar kawat berduri dan dinding air yang beratnya berton-ton masih saja memagari Gedung DPR. Tapi ketakutan banyak orang tentang pertumpahan darah, menyusul keluarnya memorandum II dari DPR kepada Presiden, ternyata tak terbukti.
Senin pekan lalu, DPR menjatuhkan peringatan itu kepada Presiden: Abdurrahman Wahid dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya, selain diduga terlibat dalam skandal Bulog dan Brunei. Umur jabatan Presiden kini tinggal sebulan sebelum Sidang Istimewa MPR digelar untuk memastikan patutkah Abdurrahman Wahid dipertahankan. Bagi sebagian orang, memorandum II menandai meningkatnya peran pengawasan legislatif terhadap pemerintah.
Di era Soeharto dulu, DPR tak lebih dari "Pak Turut" saja, yang mengangguki semua kebijakan presiden. Kini, semuanya terbalik. Hampir tak ada kebijakan pemerintah yang tak disoroti DPR. Inilah sisi lain demokrasi yang tiba-tiba melanda negeri ini: semua orang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Habibie Tak Layak Dicalonkan
1999-03-15Publik melihat kasus rekaman telepon habibie-ghalib sebagai skandal politik. mereka menuntut pertanggungjawaban habibie dan menolak…
REFERENDUM UNTUK TIMOR LESTE
1999-02-15Mayoritas responden keberatan melepas tim-tim. referendum sebagai jalan keluar. keberhasilan indoktrinisasi orde baru?
Antara Perkosaan dan Pelecehan Seksual
1998-10-03Sebagian besar responden percaya perkosaan massal terjadi pada bulan mei lalu di jakarta. menunrt mereka…