Kegilaan Yang Mahal

Edisi: 18/31 / Tanggal : 2002-07-07 / Halaman : 52 / Rubrik : GH / Penulis : Anom, Andari Karina , ,

WAJAH Wally Siswadji masih merengut. Gerimis yang menyiram areal Senayan Square, Jakarta Selatan, tak membuat hatinya lebih adem. Kekecewaannya gara-gara kalah dalam lomba keaslian Bavarian Motor Works (BMW) belum juga padam. "Ini tidak adil," ujarnya, bersungut-sungut.

Semula, lelaki 42 tahun itu datang dengan segepok harapan. Ia yakin mobil BMW 318i tahun 1991 miliknya akan menyabet predikat juara pada kejuaraan yang digelar pada Minggu dua pekan silam itu. Soalnya, mobilnya terbilang mulus. Ia juga memegang surat jaminan dari bengkel resmi mobil buatan Jerman itu yang menyatakan onderdilnya asli seratus persen.

Hati Wally sempat berbunga-bunga ketika mobilnya masuk 30 finalis dari 474 mobil BMW yang ikut lomba. Pemilik biro iklan Optima ini juga pede saja ketika tim juri menggeledah semua bagian mobilnya. Tak ada bagian yang tidak dipelototi, dari cat, karpet, sound system, tutup bagasi, sampai sekrup mesin terkecil. Semuanya orisinal.

Tapi, alangkah kecewanya dia ketika hasil lomba diumumkan. Ternyata mobil Wally tidak keluar sebagai pemenang. Yang jadi juara pertama pada jenis E 30 adalah Hendra Pratikyakso dari Jakarta. Sebagai hadiahnya, Hendra mendapat tiket jalan-jalan gratis ke Munich, Jerman.

Kekesalan lelaki keturunan Mangkunegara V tersebut bukan karena ia tidak bisa pelesir ke Jerman. Bagi dia, perkara melancong ke negeri Bavaria bisa dilakukan kapan saja dengan duit sendiri. "Ini menyangkut kebanggaan," kata pria yang tinggal di…

Keywords: -

---

Foto Terkait