Telo Sang Primadona

Edisi: 23/32 / Tanggal : 2003-08-10 / Halaman : 120 / Rubrik : EB / Penulis : Dewanto, Nugroho , Bintariadi, Bibin,


MATAHARI pagi baru mengintip di ufuk timur. Bulir embun tampak jernih transparan di atas helai-helai daun. Namun, sepagi itu, kawasan Terminal Agrobisnis di Pasuruan, Jawa Timur, sudah berdenyut. Puluhan orang bahkan sudah berjejal di depan gerai makanan dan minuman ringan. Mereka bukan sedang menonton siaran sepak bola di televisi, melainkan antre untuk membeli kue.

Setelah lama ditunggu, penganan yang diidamkan akhirnya muncul. Penganan itu benar-benar baru diangkat dari dalam oven. Tapi, hanya beberapa menit setelah digelar, kue-kue itu sudah tandas. Ada yang langsung masuk ke kotak-kotak karton, dibungkus, dan disambar pembeli. Sebagian lainnya dihidangkan di meja kafe untuk dinikmati oleh konsumen yang ingin makan di tempat itu.

Semua kudapan yang laris itu sebetulnya biasa saja. Ada bakpao, kue mangkuk, roti kukus, hot dog, mi, dan es krim—semua yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…