Anwar Nasution: “jangan Mencari-cari Kambing Hitam”

Edisi: 42/35 / Tanggal : 2006-12-17 / Halaman : 44 / Rubrik : WAW / Penulis : Taufiqurohman, M., Parera, Philipus, Junaedy, Cahyo


ANWAR Nasution macan tua yang masih galak. Gaya bicara­nya tetap meledakledak. Ketika masih menjadi pengamat, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini pernah menyebut Bank Indonesia (BI) sebagai sarang penyamun. Ketika dia kemudian ada di dalam Bank Indonesia sebagai Deputi Gubernur Senior, pria berusia 64 tahun ini mengancam akan mengantarkan sendiri pejabat BI yang terlibat kasus bantuan likuidas Bank Indonesia (BLBI) ke Kejaksaan.

Kini, kegalakannya tak berkurang. Sejumlah pegawai BPK yang ketahuan menerima Dana Abadi Umat dari Departemen Agama langsung dipecatnya. Pekan lalu, giliran Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dikecamnya. Sebelumnya Kalla mengatakan, tindakan keras Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa menimbulkan ketakutan di kalang­an pejabat pemerintah yang akhirnya menghambat pembangunan ekonomi.

Anwar dengan keras membantahnya. “Investor takut masuk karena birokrasi yang panjang dan korup. Bukan sebaliknya,” ujarnya. Kamis pekan lalu, Anwar menerima wartawan Tempo, M. Taufiqurohman, Philipus Parera, Cahyo Junaedy, dan fotografer Cheppy A. Muchlis, di ruang kerjanya di kantor BPK, Jakarta. Dengan gaya bicaranya yang ceplasceplos diselingi tawa lepas, Anwar menjelaskan posisi BPK dalam pemberantasan korupsi.

Anda membantah pernyataan Jusuf Kalla bahwa pemberantasan korupsi menghambat pembangunan ekonomi. Bagaimana Anda melihat hubungan antara korusi dan perekonomian?

Ekonomi kita terpuruk karena salah kita sendiri. Kalau karena korupsi dibiarkan, kemudian ekonomi maju, kenapa kita bisa mengalami krisis pada tahun 1997? Semua bank digarong.

Lalu apa yang menyebabkan perekonomian kita mandek?

Investasi jangka panjang tidak ada. Ekspor tidak jalan. Ekspor kita yang naik dibanggabanggakan itu ya karena harganya naik di pasar internasional, apakah itu batu bara, apakah itu minyak sawit, atau produkproduk hasil bumi lain. Tapi apakah kita sudah lebih efisien? Kagak tuh. Apakah ada perubahan produksi? Tidak. Cadangan devisa meningkat, yang juga dibanggabanggakan. Itu kan karena utang jangka…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…