Jalan Tengah Yang Terengah
Edisi: 10/30 / Tanggal : 2001-05-13 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Manggut, Wens , Silalahi, Levianer , Ansaka, Krisitian
SEJUMLAH situs internet dan mailing list Organisasi Papua Merdeka (OPM) belakangan ini ramai mendiskusikan soal otonomi khusus di provinsi paling timur Indonesia itu. Dalam sebuah mailing list, perdebatan diramaikan oleh orang Papua yang datang dari berbagai negara di Pasifik, Eropa, Amerika, dan Asia.
Dan seru. Sejumlah tokoh tua OPM ikut pula turun ke dunia maya itu. "Lupakan itu otonomi. Sebab, merdeka harga mati," tulis Moses Weror, Ketua OPM Revolusioner yang berpusat di Medang, Papua Nugini. Pandangan ini khas mewakili keinginan ekstrem, untuk sepenuhnya lepas dari Indonesia.
Namun, itu bukan satu-satunya. Seakan menangkis Weror, dalam mailing list itu, seorang wanita lebih menghendaki jalan tengah: Papua memperoleh otonomi khusus seperti halnya Aceh, di ujung barat Indonesia. "Otonomi khusus itu ibarat Yohanes Pembaptis, dan merdeka adalah ibarat Tuhan Yesus. Yohaneslah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?