Berkaca Pada Korea Dan Thailand
Edisi: 25/32 / Tanggal : 2003-08-24 / Halaman : 176 / Rubrik : EB / Penulis : Hadiwinata, Thomas, ,
"KAMI telah memulihkan kepercayaan dan kedaulatan ekonomi, sekaligus mengangkat kredibilitas nasional." Kata-kata itu terlontar dari mulut Jin Nyum, Menteri Keuangan Korea Selatan (selanjutnya disebut Korea), ketika melunasi cicilan terakhir utang negaranya ke Dana Moneter Internasional (IMF) dua tahun lalu. Jin dan seluruh rakyat Korea pantas berbesar hati karena Korea hanya perlu waktu satu tahun untuk melewati masa post-program monitoring (PPM) dengan IMF.
Indonesia diperkirakan akan sulit mengikuti prestasi Korea itu. Seperti diumumkan dua minggu lalu, pemerintah telah memutuskan mengikuti PPMâsetelah kerja sama dengan IMF berakhirâserta mencicil utang, setidaknya untuk satu tahun mendatang.
Kebijakan yang sangat hati-hati ini segera ditanggapi oleh para ekonom yang tergabung dalam tim "Indonesia Bangkit". Mereka menilai pemerintah tidak percaya diri karena enggan mempercepat pelunasan utang dan memilih PPM. Akibatnya, menurut Dradjad Wibowo,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…