Hanif Kureishi: "saya Banyak Menerima Perlakuan Rasis"

Edisi: 17/31 / Tanggal : 2002-06-30 / Halaman : 80 / Rubrik : IQR / Penulis : Anggraini, Dewi , ,

Sebagai putra dari keluarga migran keturunan India, sastra bukanlah bidang yang populer untuk diselami keluarganya. Meski sehari-hari ayah Kureishi mencari nafkah seperti orang "normal" lainnya, pergi ke kantor dari pukul sembilan hingga lima sore, ia menyempatkan diri setiap pagi, sebelum ke kantor, mengetik. "Bunyinya menyusup ke dalam kesadaran kami serumah bagai tembakan senapan," tutur Hanif Kureishi kepada Dewi Anggraeni dari TEMPO, yang menemuinya di festival sastra di Hong Kong, beberapa waktu silam.

Setelah memenangi George Devine Award untuk naskah drama Outskirts pada tahun1981, nama Kureishi mulai melejit ketika ia menghasilkan naskah film (skenario) My Beautiful Laundrette (1984), yang kemudian diangkat ke layar putih oleh sutradara Stephen Frears. Film ini berkisah tentang hubungan homoseksual antara seorang punk Inggris (diperankan dengan baik oleh Daniel Day Lewis) dan seorang pengusaha laundry keturunan Pakistan. Penderitaan para migran keturunan Pakistan-India di masa pemerintahan Thatcher; hubungan superior-inferior antar-gender; simbol seksual antara pasangan homoseksual itu seluruhnya diramu dengan pas dan menghasilkan satu karya yang getir dan menekan. Skenario ini mendapatkan nominasi Oscar pada tahun 1984.

Selanjutnya, ia berbicara melalui naskah skenario Sammy and Rosie Get Laid (1987), London Kills…

Keywords: -

---

Foto Terkait