Mahalnya Stempel 'eco'
Edisi: 09/30 / Tanggal : 2001-05-06 / Halaman : 50 / Rubrik : LIN / Penulis : Rulianto, Agung , Amarudin, Bandelan ,
PENGUSAHA mebel bermodal cekak di Jepara, Jawa Tengah, sedang resah pekan-pekan ini. Mereka kesulitan menembus pasar luar negeri karena sejumlah konsumen hanya mau membeli mebel berstempel "ecolabel". Label "eco" itu diberikan untuk mebel yang kayunya berasal dari hutan lestari, bukan dari hutan yang dibabat serampangan tanpa memperhatikan ekologinya.
Masalahnya, untuk mendapat sertifikat, si pengusaha harus merogoh kocek cukup dalam. "Saya sudah menghabiskan uang Rp 60 juta, tapi sertifikatnya enggak jadi-jadi," keluh Arifin Mubarok, pengusaha mebel dari Jepara. Keluhan itu terlontar dalam seminar "Ecolabelling: Tantangan Baru Ekspor Indonesia", yang berlangsung dua pekan lalu di Jepara. Arifin dan pengusaha lain mengeluh ekspor mebel jati mereka terpuruk gara-gara persyaratan sertifikat itu.
Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara menunjukkan, nilai ekspor mebel tahun lalu mencapai US$…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…