Ketika Petani Dizalimi Pedagang

Edisi: 17/31 / Tanggal : 2002-06-30 / Halaman : 140 / Rubrik : EB / Penulis : Riyanto, Agus S. , Yasa, Ecep S. , Syahirul, Anas


ATMO Wibowo tak mampu melanjutkan tembang Jawa yang mendendangkan kesuburan tetumbuhan yang ditanamnya. Suaranya tercekat di tenggorokan. Atmo adalah petani tebu yang menyambut musim giling tahun ini dengan hati gundah-gulana.

Tak lama lagi, tebu miliknya seluas empat hektare siap dipanen. Namun itulah yang merisaukan petani tebu dari Desa Bulung Kudus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini. Soalnya, setiap hektare lahan kering yang diolahnya hanya mampu menghasilkan 2,4 ton gula. Di lahan basah bisa diperoleh 4 ton gula. Hasilnya akan impas bila dijual dengan harga Rp 3.000 per kilogram. Padahal harga gula di tingkat eceran justru terjerembap di bawah harga impas tersebut.

Kegelisahan itu bukan milik Atmo seorang. Ratusan ribu petani tebu di Jawa Tengah dan Jawa Timur mengalami nasib serupa. Sebab, saat musim giling tebu pada Mei sampai Oktober ini, pasar dibanjiri gula impor dalam bentuk gula putih (white sugar) dan gula mentah (raw sugar). Pemanis minuman ini bisa leluasa menyerbu pasar tak lain karena permainan nakal para importir. Impor gula yang seharusnya hanya 1,5 juta ton dari 3,2 juta ton kebutuhan gula nasional digerojok melebihi kebutuhan. Caranya? Ada yang dengan invoice (manifes harga). Misalnya, harga gula putih asal Thailand US$ 250 per ton. Namun, berkat perselingkuhan importir dengan aparat bea cukai, gula impor itu dilabeli setengahnya. Lahirlah harga baru karena bea masuk yang rendah.

Bukan itu saja. Volume gula impor juga dipermainkan. Dengan dalih fasilitas diskon, volume yang dilaporkan bisa dikurangi hingga 50 persen. Bisa juga dengan melaporkan hanya dua kapal masuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…