Tiarap Para Penerjun
Edisi: 16/31 / Tanggal : 2002-06-23 / Halaman : 30 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Widjajanto, Rurit, Bernarda
FREDI (40 tahun, bukan nama sebenarnya)
Saya mulai menyelundupkan sejak 1999, diajak se-orang cukong. Kami biasa memburu mobil bekas di Singapura, di kawasan West Coast, Pandan Loop, Kranji Loop, Woodland, atau sekitaran Ubi Road. Pada tahun 1999 itu banyak sekali orang Indonesia di sana. Show room penuh sesak. Saking banyaknya, untuk melihat mobil harus bergiliran, antre seperti di supermarket. Saat itu memang puncak bisnis mobil selundupan. Berapa pun yang dimasukkan, langsung ludes. Saya pernah datang pagi ke Singapura, memilih beberapa Mercedes Benz S-Class. Siangnya jual di Jakarta. Sore harinya saya sudah harus belanja lagi ke Singapura.
Di sana harga mobil bekas amat murah. Satu unit Mercedes S-320 produksi 1994-1997 berharga hanya Sing $ 12 ribu-20 ribu (Rp 50 juta-100 juta). Banderol Lexus LS400 1994-1997 hanya Sing $ 5.000-9.000 (Rp 25 juta-50 juta). Biaya masuknya yang mahal. Ongkos kirim per unit Rp 75 juta-100 juta. Dulu uang sogok di pelabuhan sekitar Rp 50 juta, sekarang sudah naik sampai Rp 125 juta.
Jika Tanjung Priok lagi "lampu merah", tak jadi soal. Pengiriman bisa digeser lewat Lampung, Cirebon, atau Surabaya. Tentu saja kongkalikong dengan petugas. Dokumennya palsu. Yang tertulis di atas…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…