Kahlo Di Mata 23 Perupa Indonesia
Edisi: 09/30 / Tanggal : 2001-05-06 / Halaman : 146 / Rubrik : SR / Penulis : Suyono, Seno Joko , Kuswardono, Arif A. ,
FRIDA KAHLO mengembuskan napasnya yang terakhir 13 Juli 1954 silam. Tetapi kini Galeri Nadi di Jakarta menyelenggarakan sebuah "peringatan" tentang perempuan jenius Meksiko yang meninggal pada usia 47 tahun itu. Syahdan, Desember silam, kurator Hendro Wiyanto menyebar undangan kepada 30 pelukis untuk berpartisipasi dalam acara ini. Dua puluh tiga orang menyanggupi. Maka, selama tiga bulan, 23 perupa itu menafsirkan Kahlo di atas kanvas.
Sampai kini sosok Kahlo masih juga menuai interpretasi tak berkesudahan. Para sejarawan seni masih bernafsu menemukan misteri yang tersembunyi dari faset gelap kehidupannya. Para kritikus dan pengamat tak kunjung selesai membedah sejarah penderitaan tubuhnya yang menanggung polio, rusak punggung, radang paru-paru, atau siksaan batin sang suami, Diego Riviera, sampai kecenderungan biseksualnya. Toh, masih ada teka-teki yang mengambang, misalnya kematian Leon…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…