Menumbuhkan Stasiun Lokal Dalam Sistem Jaringan Televisi
Edisi: 16/31 / Tanggal : 2002-06-23 / Halaman : 112 / Rubrik : KL / Penulis : Armando, Ade , ,
Pertanyaan ini terlontar dalam pertemuan stasiun televisi komunitas se-Indonesia, dua bulan lalu. Sindiran itu ditujukan pada Traffic Report yang disiarkan Metro TV setiap hari. Dengan ilustrasi itu, si pembicara dari Bontang ingin menggugat sistem pertelevisian Indonesia yang sentralistik, tidak menghargai pluralisme, dan terkesan tidak demokratis.
Dewasa ini di Indonesia ada sepuluh stasiun TV swasta yang berkedudukan di Jakarta dan bersiaran ke seantero Nusantara. Akibatnya, semua warga harus menerima tayangan apa pun dari Jakarta. Acara talk-show hanya menghadirkan pembicara dari Jakarta, gaya hidup mencerminkan cita rasa Jakarta, program yang tersaji pun hanya mewakili suasana metropolitan Jakarta. Pokoknya, masalah khas daerah tidak mendapat tempat.
Sebagai jawaban untuk ketimpangan itu, kini berkembang TV lokalâdari Banyuwangi, Surabaya, Denpasar, Riau, Tarakan, Bontang, Jayapura. Hanya, semua eksperimen TV lokal berlangsung dalam kerangka hukum yang tidak jelas. Akibatnya, stasiun di Banyuwangi dan Surabaya dilarang bersiaran oleh pemerintah setempat. Sementara itu, tak sedikit yang berharap agar dalam Undang-Undang Penyiaran yang sedang digodok kini juga tercantum…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…