Kontroversi Kontrak Imf

Edisi: 16/31 / Tanggal : 2002-06-23 / Halaman : 114 / Rubrik : KL / Penulis : Arryman, Arif , ,

* Kontrak Sudah Diperpanjang Secara Misterius

Dari fakta yang ada pada berbagai dokumen formal dapat dilihat dengan jelas bahwa kontrak dengan IMF sebenarnya sudah diperpanjang dari Desember 2002 menjadi Desember 2003. Perpanjangan kontrak ini telah disetujui oleh Executive Board IMF pada 25 Januari 2002 atas usulan pemerintah RI (Dorodjatun, Budiono, dan Syahril Sabirin) tertanggal 13 Desember 2001.

Yang diperpanjang adalah kontrak yang berkaitan dengan pemberian pinjaman IMF sebesar US$ 5 billion (SDR billion) melalui skema Extended Fund Facilities (EFF). Pinjaman ini adalah pinjaman untuk mendukung neraca pembayaran (balance of payment support) guna memperkuat cadangan devisa di bank sentral. Fasilitas ini bukan merupakan pinjaman yang dapat digunakan melalui anggaran negara. Penggunaannya untuk operasi stabilisasi moneter pun sangat terbatas karena fasilitas ini hanya berfungsi sebagai cadangan devisa pendukung (second line of defense), yang baru dapat digunakan bila cadangan devisa milik BI sendiri sudah habis.

Kontrak ini ditandatangani oleh pemerintah waktu itu (Kwik Kian Gie, Bambang Sudibyo, dan Syahril Sabirin) dan berlaku untuk tiga tahun (Februari 2000-Desember 2002). Isinya sesungguhnya adalah modifikasi dan penyesuaian atas kontrak EFF sebelumnya yang dirancang bersama dengan IMF serta ditandatangani oleh Ginandjar Kartasasmita di masa pemerintahan Habibie.

Pada waktu itu, pemerintahan Habibie sepakat mengubah skema pinjaman dari fasilitas Stand-By Arrangement (SBA), yang di awal krisis disepakati oleh pemerintah RI (Mari'e Muhammad dan Bambang Subianto) untuk periode tiga tahun (Oktober 1997-November 2000). Perbedaan utama kedua fasilitas ini adalah jangka waktu pengembalian SBA relatif lebih pendek (3-5 tahun), sementara…

Keywords: -

---

Foto Terkait