Setelah Selasa Berdarah Di Bagdad

Edisi: 26/32 / Tanggal : 2003-08-31 / Halaman : 22 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


DI sinilah kantor representatif PBB di Irak mencoba mengais otoritas yang sudah dijagal oleh AS sejak penyerangannya awal tahun ini. Secara fisik, gedung ini menolak gaya AS yang biasa melaburkan sekeliling perkantorannya dengan kawat berduri dan puluhan barikade. Itulah sebabnya Representasi Khusus PBB di Irak Vieira de Mello mengatakan bahwa "ketelanjangan" kantornya itu—yang sering digunakan sebagai tempat kumpul-kumpul aktivis lembaga swadaya masyarakat internasional—akan mudah menjadi target. Mello juga tak kunjung henti memperlihatkan bahwa PBB-lah yang sebaiknya mengurus Irak masa transisi—terutama untuk persoalan minyak—daripada AS. Mello bahkan menekankan ia sangat bersimpati terhadap warga Irak yang merasa terhina atas pendudukan AS sembari menekankan dia juga sama sekali tak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.