Pak Dirman, Selamat Pagi

Edisi: 26/32 / Tanggal : 2003-08-31 / Halaman : 86 / Rubrik : SR / Penulis : Suyono, Seno Joko , W.S., Endah, Gunawan, Boby


TANGAN kanan Pak Dirman menghormat. Tangan kirinya menekan tongkat. Sebilah keris menonjol dari jubah panjangnya yang seolah tertiup angin. Patung dengan dasar tatakan berlapis keramik hitam setinggi enam meter itu berdiri membelakangi deretan pohon hijau gelap nan rimbun di median Jalan Sudirman. Tepatnya di kawasan Dukuh Atas, di depan gedung BNI.

Pematungnya adalah Sunaryo, dosen Seni Rupa ITB. Bukan karena sama-sama asal Banyumas—daerah kelahiran Pak Dirman—Sunaryo lalu dipilih untuk proyek ini. Sunaryo memang dikenal sebagai pematung monumen. Beberapa monumen karyanya menghiasi beberapa jalan utama di Bandung. Dan kini, setelah hampir tiga tahun sempat terkatung-katung terganggu kontroversi pemilihan Gubernur Jakarta, Sunaryo dengan teknik pengecoran pasir silika menyelesaikan patung perunggu Sudirman itu. "Saya pilih model yang pakai jubah, yang sedikit detailnya," tuturnya.

Kita bisa membandingkan patung Sudirman buatan Sunaryo dengan patung Sudirman di Yogya. Di sana juga terdapat patung Sudirman. Letaknya di tepi Jalan Malioboro, tepatnya di depan gedung DPRD. Patung ini tahun 1950-an dikerjakan oleh Sanggar Pelukis Rakyat, dipimpin oleh Hendra Gunawan. Posisinya hampir sama. Berikat kepala Jawa, dibalut mantel panjang lusuh, bertongkat. Bedanya, ia tak menghormat, tapi tangan satunya menyelip di saku. Harus diakui, sosok Sudirman karya Hendra itu lebih tampak kejelataannya. Jiwa Pak Dirman—jenderal rakyat yang kedinginan, sakit paru-paru, tapi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…