Harga Seorang Usman Admadjaja
Edisi: 26/32 / Tanggal : 2003-08-31 / Halaman : 112 / Rubrik : EB / Penulis : Tanjung, Leanika , ,
PERTEMUAN penting itu mendadak dibatalkan. Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntoro-Jakti, yang sedianya memimpin sidang, tiba-tiba harus terbang ke luar negeri. Rapat Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) yang dijadwalkan Rabu pekan lalu itu terpaksa ditunda, entah sampai kapan.
Agenda sidang siang itu sebenarnya terlalu genting untuk diabaikan. Menurut rencana, KKSK akan memutuskan strategi penyelesaian utang bankir besar Usman Admadjaja sebesar Rp 12,5 triliun, yang telah jatuh tempo November tahun lalu. Keputusan tim Dorodjatun akan menjadi pegangan bagi Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yang selama ini tak kunjung berhasil menjual aset-aset yang dijaminkan Usman karena pelbagai sebab.
Beberapa waktu lalu, BPPN gagal melelang Hotel Nikko di Bali dan gedung megah Puri Imperium di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Begitu juga rencana lembaga ini menjual Wisma Danamon, menara beton setinggi 33 lantai di Jalan Sudirman, Jakarta, yang kini menjadi markas BPPN. "Semua rencana mentok karena diblokir Usman," kata seorang sumber di pemerintahan, setengah jengkel.
Apa yang sesungguhnya terjadi, tak jelas benar. Deputi Kepala BPPN Taufik Ma'roef mengaku Usman keberatan jika aset-aset yang telah dijaminkannya itu dijual secara ketengan. "Usman tak memberikan surat kuasa menjual," kata Taufik. Sebagai ganti, Usman…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…