Ancaman Para Relawan
Edisi: 07/30 / Tanggal : 2001-04-22 / Halaman : 27 / Rubrik : NAS / Penulis : Sudarsono, Gendur , Suryalibrata, Rian , Sutarwijono, Adi
NYALINYA tak sepadan dengan tubuhnya yang kerempeng. Dengan tulang iga menonjol, Haryanto, pemuda berusia 19 tahun itu, tidak takut menghadapi lawannya yang kekar dan bersenjata pedang. Ia malah pasang badan. Lalu, tanpa basa-basi, sang lawan segera mengayunkan senjata. Anak-anak dan orang dewasa yang menonton menarik napas panjang. Tak cuma sekali pedang itu menebas badan Haryanto. Tapi tiada darah yang mengucur. Hanya ada goresan biru seperti habis dipukul.
Atraksi maut itu berlangsung Jumat pekan lalu di sebuah desa terpencil di kawasan Mayang, sekitar 20 kilometer dari Kota Jember, Jawa Timur. Haryanto adalah salah satu anggota pasukan berani mati yang dilatih di situ. Bersama puluhan kawannya, ia digembleng oleh Haji Zamroni, pendekar silat yang cukup ternama di Jember. "Kami siap mati untuk membela Gus Dur," kata Zamroni dengan logat Madura yang khas, "Kami tidak bisa hanya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?