Menelusuri Nyanyian Zulfaisal
Edisi: 07/30 / Tanggal : 2001-04-22 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Manggut, Wens , Suryalibrata, Rian , Farza, Kamal
KISAH penyelidikan jual-beli granat di Indonesia mirip permainan catur. Pion selalu lebih enteng ditekuk ketimbang rajanya. Bedanya, sementara raja bisa di-"skak mat", "raja dagang granat" tadi sangat sulit dibekuk, jika enggan menyebutnya mustahil. Dari puluhan kasus ledakan granat sepanjang tahun 2000 lalu, polisi hanya sukses mengumpulkan tokoh terinya, sementara pelaku kakapnya bagaikan serial misteri: sampai akhir cerita, sang tokoh tetap tidak terendus.
Kisah ini bermula dari kedatangan Harpin Nurgus ke Brigade Infantri 17 Kostrad, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa sore, 3 April lalu. Di sana, Harpin menemui Sersan Dua Hasta. Harpin dan Hasta pernah bersama di Batalion 330 di Cicalengka, Bandung. Karena tidak disiplin, Harpin dipecat pada 1997. Kepada Hasta, Harpin membisikkan bahwa dirinya hendak memborong sejumlah granat nanas dan 2.000 butir peluru M-16.
Harpin meminta Hasta membantunya. Tapi, Harpin salah duga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?